Buat sobat-sobat yang memerlukan contoh laporan Praktikum Biokimia
tentang Reaksi
Uji Asam Amino Dan Protein beserta pembahasannya lengkap,
Disini saya postingkan untuk membantu sobat-sobat semua. Semoga
postingan ini bisa bermanfaat buat kita semua. Selamat belajar, . . .
salam ceria :) \m/
...
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA
I.
TOPIK
“REAKSI
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN”
II.
TUJUAN
1.
Mempelajari
reaksi kimia spesifik pada protein (asam amino).
2.
Memanfaatkan
sifat kimia untuk identifikasi protein pada sampel.
3.
Menganalisis
unsur-unsur yang menyusun protein.
III.
DASAR TEORI
Protein
adalah polimer biologi yang tersusun dari molekul-molekul kecil yang dinamakan
asam amino. Rentang massa molekulnya dari 6000 sampai puluhan ribu, sehingga
protein dapat merupakan molekul sangat besar. Selain tersusun dari asam amino,
banyak protein juga mengandung komponen lain seperti ion logam (misalnya Fe2+,
Zn2+, Cu2+dan Mg2+)
atau mengandung molekul organik kompleks.
Rumus
struktrur dari asam amino secara umum adalah:
Dimana
Asam amino bisa dengan pengaruh pH akan menjadi gugus amino terprotonasi (NH3+)
dan gugus karboksil terionisasi (COO-). Pembangun protein adalah
asam α-amino,
sering disebut asam amino saja, yang mempunyai struktur sebagai berikut:
Efek pada gambar tersebut adalah efek zwitter (atau
ionisasi ganda). Dengan adanya ion ganda ini menyebabkan bereaksi dengan asam
ataupun basa. Terdapat 20 macam asam amino yang ditemukan dalam protein.
Berdasarkan gugus R-nya asam amino terdiri dari:
1.
Asam Amino dengan gugus R-nya berupa
hidrogen atau rantai karbon yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan
fenilalanin
2.
Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung
gugus hidroksil (-OH) yaitu Serin, treonin, dan tirosin
3.
Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung
gugus karboksil (-COOH) yaitu asam aspartat dan asam glutamat.
4.
Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung
N yaitu asparagin, glutamin, lisin, arginin, histidin dan triptofan
5. Asam Amino dengan gugus R-nya
mengandung S yaitu sistein, metionin
6.
Asam Amino dengan gugus R-nya membentuk
ikatan siklik dengan gugus amin yaitu prolin
Kedua puluh asam amino tersebut terbagi menjadi 2 bagian terbesar berdasarkan kepolarannya. Yang bersifat nonpolar adalah 9 sedangkan yang polar ada 11
20
asam amino tersebut terbagi atas 2 bagian yaitu asam amino essensial yang dapat
dibuat oleh tubuh dan asam amino non essensial yaitu tidak dapat diproduksi
dari tubuh namun diperoleh dari hewan atau tumbuhan. Tabel berikut ini
menerangkan tentang keasaman dan jenisnya.
Nama
Sifat
Rumus
Jenis
Glisin
Netral
Non esensial
Alanin
Netral
Non esensial
Valin
Netral
Esensial
Leusin
Netral
Esensial
Isoleusin
Netral
Esensial
Serin
Netral
Non esensial
Threonin
Netral
Esensial
Fenilalanin
Netral
Esensial
Metionin
Netral
Esensial
Sistein
Netral
Non
esensial
Asparagin
Netral
Non
esensial
Tirosin
Netral
Non
esensial
Triptofan
Netral
Esensial
Prolin
Netral
Non
esensial
Glutamin
Netral
Non
esensial
As. Aspartat
Asam
Non
esensial
As. Glutamat
Asam
Non
esensial
Lisin
Basa
Esensial
Arginin
Basa
Esensial
Histidin
Basa
Esensial
Nama
Sifat
Rumus
Jenis
Glisin
Netral
Non esensial
Alanin
Netral
Non esensial
Valin
Netral
Esensial
Leusin
Netral
Esensial
Isoleusin
Netral
Esensial
Serin
Netral
Non esensial
Threonin
Netral
Esensial
Fenilalanin
Netral
Esensial
Metionin
Netral
Esensial
Sistein
Netral
Non
esensial
Asparagin
Netral
Non
esensial
Tirosin
Netral
Non
esensial
Triptofan
Netral
Esensial
Prolin
Netral
Non
esensial
Glutamin
Netral
Non
esensial
As. Aspartat
Asam
Non
esensial
As. Glutamat
Asam
Non
esensial
Lisin
Basa
Esensial
Arginin
Basa
Esensial
Histidin
Basa
Esensial
Asam amino yang berpolimerisasi melalui ikatan peptida membentuk protein. Contoh nya adalah tripeptida yang terdiri atas 3 macam asam amino yaitu glisin, alanin dan serin. Maka rumus struturnya adalah:
Beberapa penguji reaksi protein adalah:
1.
Pereaksi
Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan ke
dalam larutan protein secara hati-hati. Setelah dicampurkan akan terbentuk
endapan putih yang dapat berubah menjadi
kuning bila dipanaskan. Peristiwa yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena
yang terdapat pada molekul protein. Jadi uji ini positif untuk protein yang
mengandung asam amino tirosin, fenilaalanin, dan triptofan.
2.
Pereaksi
Hopkins-Cole
Digunakan untuk menguji adanya asam amino triptofan.
Khususnya yang mengandung gugus indol.
3.
Pereaksi
Millon
Digunakan untuk menguji adanya gugus
fenol pada protein misalnya tirosin.
4.
Pereaksi
Nitroprusida
Digunakan untuk protein yang asam aminonya mempunyai gugus
–SH misalnya sistein.
5.
Pereaksi
Sakaguchi
Untuk uji protein yang asam aminonya mengandung gugus
guanidine seperti arginin yang memberikan warna merah.
I.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
NO.
Nama Alat
Ukuran (ml)
Jumlah
1.
Rak
tabung reaksi
-
1
2.
Tabung
reaksi
-
9
3.
Penjepit
-
1
4.
Gelas
kimia
50
13
5.
Penangas
(lampu spritus)
-
1
6.
Pipet
tetes
-
1
7.
Batang
pengaduk
-
1
8.
Neraca
Analitik
-
1
9.
Kertas
lakmus
-
secukupnya
B. Bahan
Nama
Bahan
Jumlah
Larutan Tempe
3
ml + 11 tetes
Larutan Udang
3
ml + 11 tetes
Larutan Susu Cair
3
ml + 11 tetes
Larutan Susu Bubuk
3
ml + 11 tetes
Larutan Tahu
3
ml + 11 tetes
Putih Telur Ayam Kampung
3
ml + 11 tetes
Putih Telur Ayam Ras
3
ml + 11 tetes
Kuning Telur Ayam Kampung
3
ml + 11 tetes
Kuning Telur Ayam
3
ml + 11 tetes
Larutan NaOH 10 %
27
ml
NaOH padat
9
keping
Alkohol
45 ml
Aquades
Secukupnya
Larutan HgCl2 1%
1 ml + 16 tetes
II.
PROSEDUR KERJA
A.
Uji
Asam Amino
o Memasukkan 3 tetes
larutan protein (Larutan tempe, Larutan tahu, Larutan susu bubuk, Larutan susu
cair, Larutan udang, putih telur, dan kuning telur, memasukkannya dan
memperhatikan baunya.
o Kegosongan menunjukkan
unsur C dan bintik-bintik air di atas tabung menunjukkan adanya unsur O dan H.
o Memasukkan 4 tetes
larutan protein kedalam tabung reaksi dan menambahkan 1 keping NaOH kemudian
memanaskan dan memperhatikan bau amonia atau perubahan warna kertas lakmus merah
menjadi biru ketika diletakkan dimulut tabung. Bau amonia atau perubahan kertas
lakmus menunjukkan adanya unsur N dan H.
o Memasukkan 4 tetes putih
telur larutan protein kedalam tabung reaksi kemudian menambahkan NaOH 10%
sebanyak 2 ml.
o Menambahkan 4 tetes HgCl2
1% maka akan terjadi larutan berwarna hitam.
o Mencatat hasil
pengamatan.
B.
Uji
Biuret.
o Menambahkan 1 ml NaOH 10%
kedalam 2 ml larutan protein masing-masing dan mengaduknya.
o Menambahkan setetes-tetes
CuSO4 0,1% pada masing-masing larutan dan mengocoknya baik-baik hingga timbul warna.
o Mencatat hasil
pengamatan.
C.
Pengendapan
Dengan Pelarut Organik
o Memasukkan 2 ml larutan
protein masing-masing kedalam tabung reaksi kemudian menambahkan 5 ml larutan
alkohol 70% dan mengaduknya.
o Bila terbentuk endapan,
mengambil sedikit dan memeriksa kelarutannya dalam air.
o Mencatat hasil
pengamatan.
NO.
Nama Alat
Ukuran (ml)
Jumlah
1.
Rak
tabung reaksi
-
1
2.
Tabung
reaksi
-
9
3.
Penjepit
-
1
4.
Gelas
kimia
50
13
5.
Penangas
(lampu spritus)
-
1
6.
Pipet
tetes
-
1
7.
Batang
pengaduk
-
1
8.
Neraca
Analitik
-
1
9.
Kertas
lakmus
-
secukupnya
Nama
Bahan
Jumlah
Larutan Tempe
3
ml + 11 tetes
Larutan Udang
3
ml + 11 tetes
Larutan Susu Cair
3
ml + 11 tetes
Larutan Susu Bubuk
3
ml + 11 tetes
Larutan Tahu
3
ml + 11 tetes
Putih Telur Ayam Kampung
3
ml + 11 tetes
Putih Telur Ayam Ras
3
ml + 11 tetes
Kuning Telur Ayam Kampung
3
ml + 11 tetes
Kuning Telur Ayam
3
ml + 11 tetes
Larutan NaOH 10 %
27
ml
NaOH padat
9
keping
Alkohol
45 ml
Aquades
Secukupnya
Larutan HgCl2 1%
1 ml + 16 tetes
I.
HASIL PENGAMATAN
1.
Uji Asam
Amino
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
-
3
tetes larutan kuning telur ayam kampung (dipanaskan).
-
4
tetes larutan kuning telur ayam kampung + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas
lakmus merah.
-
4
tetes larutan kuning telur ayam kampung + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4
tetes HgCl2 1% + dikocok
|
-
Warna
sebelum dipanaskan : kuning
-
Sesudah
dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan
tabung.
-
Warna
setelah ditambahkan NaOH : kuning bening.
-
Sesudah
dipanaskan: berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-
Warna
setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-
Setelah
dipanaskan: tidak terjadi perubahan
-
Setelah
ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan
lapisan bawah (bening)
-
Setelah
dikocok: warna abu-abu keruh.
|
2.
|
-
3
tetes larutan kuning telur ayam ras (dipanaskan).
-
4
tetes larutan kuning telur ayam ras + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas
lakmus merah.
-
4
tetes larutan kuning telur ayam ras + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes
HgCl2 1% + dikocok
|
-
Warna
sebelum dipanaskan : kuning
-
Sesudah
dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan
tabung.
-
Warna
setelah ditambahkan NaOH : kuning bening.
-
Sesudah
dipanaskan: berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-
Warna
setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-
Setelah
dipanaskan: tidak terjadi perubahan
-
Setelah
ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan
bawah (bening)
-
Setelah
dikocok: warna abu-abu keruh.
|
3.
|
-
3
tetes larutan putih telur ayam kampung (dipanaskan).
-
4
tetes larutan putih telur ayam kampung + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas
lakmus merah.
-
4
tetes larutan putih telur ayam kampung + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes
HgCl2 1% + dikocok.
|
-
Warna
sebelum dipanaskan : bening.
-
Sesudah
dipanaskan : berbusa, gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada
permukaan tabung.
-
Warna
setelah ditambahkan NaOH : kuning bening.
-
Sesudah
dipanaskan: kuning berbusa,
ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-
Warna
setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-
Setelah
dipanaskan: tidak terjadi perubahan.
-
Setelah
ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan
lapisan bawah (bening)
-
Setelah
dikocok: warna abu-abu keruh.
|
4.
|
-
3
tetes larutan putih telur ayam ras (dipanaskan).
-
4
tetes larutan putih
telur ayam ras
+ 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.
-
4
tetes larutan putih
telur ayam ras
+ 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
|
-
Warna
sebelum dipanaskan : bening.
-
Sesudah
dipanaskan : Gosong, bau menyengat, berbuih/berbusa, dan terdapat bintik air
pada permukaan tabung.
-
Warna
setelah ditambahkan NaOH : keruh.
-
Sesudah
dipanaskan: kuning berbusa,
ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-
Warna
setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-
Setelah
dipanaskan: tidak terjadi perubahan.
-
Setelah
ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan
lapisan bawah (bening)
Setelah
dikocok: berwarna keruh.
|
5.
|
-
3
tetes larutan tahu
(dipanaskan)
-
4
tetes larutan tahu
+ 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.
-
4
tetes larutan tahu
+ 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
|
-
Warna
sebelum dipanaskan : putih keruh.
-
Sesudah
dipanaskan : Gosong, bau menyengat, berbuih/berbusa, dan terdapat bintik air
pada permukaan tabung.
-
Warna
setelah ditambahkan NaOH : putih kekuningan.
-
Sesudah
dipanaskan: kuning berbusa,
ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-
Warna
setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-
Setelah
dipanaskan: warna tetap dan berbusa.
-
Setelah
ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan
lapisan bawah (putih keruh)
Setelah
dikocok: berwarna kuning pucat.
|
6.
|
-
3
tetes larutan susu bubuk (dipanaskan).
-
4
tetes larutan susu bubuk + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus
merah.
-
4
tetes larutan susu bubuk + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2
1% + dikocok
|
-
Warna
sebelum dipanaskan : putih.
-
Sesudah
dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan
tabung.
-
Warna
setelah ditambahkan NaOH : kuning.
-
Sesudah
dipanaskan: kuning berbusa,
ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-
Warna
setelah ditambah NaOH 10% : putih.
-
Setelah
dipanaskan: warna menjadi hijau muda.
-
Setelah
ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (abu-abu)
dan lapisan bawah (hijau muda)
Setelah dikocok: hijau
lumut.
|
7.
|
-
3
tetes larutan udang
(dipanaskan).
-
4
tetes larutan udang
+ 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.
-
4
tetes larutan udang
+ 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
|
-
Warna
sebelum dipanaskan : coklat muda.
-
Sesudah
dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan
tabung.
-
Warna
setelah ditambahkan NaOH : coklat muda.
-
Sesudah
dipanaskan: kuning berbusa,
ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-
Warna
setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-
Setelah
dipanaskan: warna tetap dan ada gelembung di permukaan.
-
Setelah
ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan
lapisan bawah (bening)
Setelah
dikocok: warna kuning pucat.
|
8.
|
-
3
tetes larutan tempe
(dipanaskan).
-
4
tetes larutan tempe
+ 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.
-
4
tetes larutan tempe
+ 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
|
-
Warna
sebelum dipanaskan : kuning muda.
-
Sesudah
dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan
tabung.
-
Warna
setelah ditambahkan NaOH : kuning muda.
-
Sesudah
dipanaskan: kuning berbusa,
ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-
Warna
setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-
Setelah
dipanaskan: menjadi bening keruh.
-
Setelah
ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan
lapisan bawah (bening)
Setelah
dikocok: warna kuning.
|
9.
|
-
3
tetes larutan susu cair (dipanaskan).
-
4
tetes larutan susu cair + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus
merah.
-
4
tetes larutan susu cair + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2
1% + dikocok
|
-
Warna
sebelum dipanaskan : putih kecoklatan.
-
Sesudah
dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan
tabung.
-
Warna
setelah ditambahkan NaOH : putih kecoklatan.
-
Sesudah
dipanaskan: berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-
Warna
setelah ditambah NaOH 10% : putih.
-
Setelah
dipanaskan: menjadi kuning lemon.
-
Setelah
ditambah HgCl2 1%: terbentuk 3 lapisan. Lapisan atas (kuning),
lapisan tengah (abu-abu), dan lapisan bawah (hijau lumut).
Setelah
dikocok: berwarna
hitam.
|
2.
Uji
Biuret
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
2 mL
larutan kuning telur ayam kampung
+ 1
mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
|
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan kuning telur ayam kampung + NaOH 10% : tidak terjadi
perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-
1 tetes : coklat muda
-
2 tetes : coklat keunguan
-
3 tetes : ungu
|
2.
|
2 mL
larutan kuning telur ayam ras
+ 1
mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
|
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan kuning telur ayam ras + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-
1 tetes : coklat muda
-
2 tetes : coklat keunguan
-
3 tetes : ungu
|
3.
|
2 mL
larutan putih telur ayam kampung
+ 1
mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
|
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan putih telur ayam kampung + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-
1 tetes : ungu bening.
|
4.
|
2 mL
larutan putih telur ayam ras + 1 mL NaOH 10% + diaduk
+ setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
|
Warna CuSO4
0,1% : Biru
Larutan
putih telur ayam ras + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah
ditambahkan CuSO4 0,1% :
-
1 tetes : ungu bening.
|
5.
|
2 mL
larutan tahu
+ 1
mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4
0,1% + dikocok.
|
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan tahu + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-
1 tetes : putih susu
-
2 tetes : putih susu agak keunguan
-
3 tetes : putih susu agak keunguan (lebih pekat)
-
4 tetes : ungu muda keputih-putihan
-
5 tetes : ungu.
|
6.
|
2 mL
larutan udang
+ 1
mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4
0,1% + dikocok.
|
Warna CuSO4
0,1% : Biru
Larutan
udang + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah
ditambahkan CuSO4 0,1% :
-
1 tetes : ungu kemerahmudaan
-
2 tetes : ungu.
|
7.
|
2 mL
larutan susu bubuk + 1 mL NaOH 10% + diaduk
+ setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
|
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan susu bubuk + NaOH 10% : tidak terjadi
perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-
1 tetes : ungu susu.
|
8.
|
2 mL
larutan susu cair + 1 mL NaOH 10% + diaduk
+ setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
|
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan susu cair + NaOH 10% : tidak terjadi
perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-
1 tetes : merah muda susu
-
2 tetes : ungu kemerahmudaan
-
3 tetes : ungu
|
9.
|
2 mL
larutan tempe
+ 1
mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4
0,1% + dikocok.
|
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan tempe + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-
1 tetes : coklat muda
-
2 tetes : coklat keunguan
-
3 tetes : ungu
|
3.
Pengendapan
dengan Pelarut Organik
No.
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1.
|
1 mL larutan kuning telur ayam kampung + 5 mL larutan alkohol 70% +
diaduk
|
-
Warna larutan kuning telur ayam kampung + alkohol
70% : kuning cerah.
-
Terbentuk endapan putih.
|
2.
|
1 mL larutan kuning telur ayam ras + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
|
-
Warna larutan kuning telur ayam ras + alkohol 70% :
kuning cerah.
-
Terbentuk endapan putih.
|
3.
|
1 mL larutan putih telur ayam kampung + 5 mL larutan alkohol 70% +
diaduk
|
-
Warna larutan putih telur ayam kampung + alkohol 70%
: agak keruh.
-
Terbentuk endapan putih.
|
4.
|
1 mL larutan putih telur ayam ras + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
|
-
Warna larutan putih telur ayam ras + alkohol 70% :
agak keruh.
-
Terbentuk endapan putih.
|
5.
|
1 mL larutan tahu + 5 mL larutan alkohol 70% +
diaduk
|
-
Warna larutan tahu + alkohol 70% : putih keruh agak
bening.
-
Terbentuk endapan putih.
|
6.
|
1 mL larutan udang + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
|
-
Warna larutan udang + alkohol 70% : putih keruh.
-
Terbentuk endapan putih.
|
7.
|
1 mL larutan tempe + 5 mL larutan alkohol 70% +
diaduk
|
-
Warna larutan tempe + alkohol 70% : putih keruh.
-
Terbentuk endapan kuning.
|
8.
|
1 mL larutan susu bubuk + 5 mL larutan alkohol 70% +
diaduk
|
-
Warna larutan susu bubuk + alkohol 70% : putih
keruh.
-
Terbentuk endapan putih.
|
9.
|
1 mL larutan susu cair + 5 mL larutan alkohol 70% +
diaduk
|
-
Warna larutan susu cair + alkohol 70% : putih keruh.
-
Terbentuk endapan putih.
|
II.
PEMBAHASAN
1. Uji
Asam amino dan
protein
Dari data hasil pengamatan yang
telah dilakukan dimana Pada perlakuan yang pertama masing-masing 3 tetes
larutan sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dipanaskan. Larutan sampel yang digunakan
yaitu larutan kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, putih telur
ayam kampung, putih telur ayam ras, tahu, susu bubuk, udang, tempe dan larutan
susu cair. Ketika dipanaskan pada larutan sampel tersebut semuanya gosong
(kegosongan), bau yang menyengat dan ada bintik-bintik air di permukaan tabung
reaksi. Kegosongan menunjukkan adanya unsur C dalam larutan sampel, dan bintik
– bintik air pada tabung reaksi menunjukkan adanya unsur O dan H pada larutan
sampel tersebut. Terdapatnya unsur C, O dan H menunjukan adanya protein dalam
larutan sampel, karena unsur karbon, oksigen dan hidrogen adalah unsur yang
dimiliki oleh protein dan menunjukkan adanya asam amino, karena protein
tersusun dari asam-asam amino.
Pada perlakuan kedua, menyiapkan
dan memasukkan 4 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan. Pada larutan sampel yang telah
ditambahkan NaOH dan dipanaskan pada semua larutan sampel tersebut tercium bau amonia dan saat kertas lakmus
merah diletakkan pada mulut tabung kertas lakmus merah berubah menjadi biru. Bau
amonia dan perubahan kertas lakmus menjadi biru menunjukkan adanya unsur N dan
H pada larutan sampel tersebut.
Perlakuan ketiga memasukkan 4 tetes larutan sampel
kedalam tabung reaksi dan menambahkan 2 mL NaOH 10 % kemudian dipanaskan. Pada larutan
kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, putih telur ayam kampung,
putih telur ayam ras, tahu, dan udang
saat ditambahkan NaOH warna bening dan saat dipanaskan tidak terjadi perubahan
warna, namun sebagian ada yang berbusa. Pada larutan susu bubuk warna larutan saat
ditambahkan NaOH berwarna putih dan
setelah dipanaskan berubah menjadi hijau muda. Pada larutan tempe saat
ditambahkan NaOH warna bening dan ketika dipanaskan berubah menjadi keruh. Pada larutan susu cair
ketika ditambahkan NaOH berwarna putih dan saat dipanaskan warna larutan
menjadi kuning lemon. Kemudian masing – masing larutan sampel ditambahkan 4
tetes HgCl2 1 %. Pada larutan kuning telur ayam kampung, kuning
telur ayam ras, putih telur ayam kampung dan putih telur ayam ras terbentuk 2
lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening), setelah dikocok:
warna abu-abu keruh dan lama kelamaan terdapat endapan. Pada larutan tahu
terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (putih keruh),
setelah dikocok: berwarna kuning pucat. Pada larutan susu bubuk terbentuk 2
lapisan. Lapisan atas (abu-abu) dan lapisan bawah (hijau muda), etelah dikocok:
hijau lumut. Pada larutan udang terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan
lapisan bawah (bening), setelah dikocok: warna kuning pucat. Pada larutan tempe
terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening), setelah
dikocok: warna kuning. Dan pada larutan
susu cair terbentuk 3 lapisan. Lapisan atas (kuning), lapisan tengah (abu-abu),
dan lapisan bawah (hijau lumut), setelah dikocok: berwarna hitam, hal ini
membuktikan adanya unsur S belerang yaitu endapan HgS. Hal ini menunjukkan
adanya protein dan asam amino pada larutan sampel tersebut.
2. Uji
Biuret
Dari percobaan yang telah
dilakukan dari uji biuret pada masing-masing larutan protein, dimana perlakuan
pertama masing-masing larutan protein sebanyak 2 mL ditambahkan 1 mL larutan
NaOH 10% dan mengaduk larutan tersebut, kemudian perlakuan kedua pada
masing-masing larutan protein tersebut ditambahkan setetes demi tetes CuSO4
0,1% dan mengocoknya. Dari uji biuret yang dilakukan semua larutan protein
memberikan hasil positif membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Larutan pertama yang diuji yaitu
larutan kuning telur ayam kampung sebanyak 2 mL yang berwarna kuning saat
ditambahkan 1 mL NaOH 10% tidak terjadi perubahan, setelah ditambahkan CuSO4
0,1% setetes demi tetes dan mengocoknya, saat 1 tetes larutan berubah menjadi
coklat muda, kemudian 2 tetes larutan menjadi coklat keunguan dan setelah 3
tetes menjadi ungu. Pada larutan yang lain yaitu larutan kuning telur ayam ras,
larutan putih telur ayam kampung, larutan putih telur ayam ras, larutan tahu, larutan
udang, larutan susu bubuk, larutan susu cair, dan larutan tempe juga tidak mengalami
perubahan setelah ditambahkan NaOH 10%seperti pada larutan kuning telur ayam
kampung. Pada larutan kuning telur ayam ras dan larutan tempe dimana setelah
ditambahkan CuSO4 0,1% setetes demi tetes dan mengocoknya, sama
seperti pada laruatan kuning telur ayam kampung saat 1 tetes larutan berubah
menjadi coklat muda, kemudian 2 tetes larutan menjadi coklat keunguan dan
setelah 3 tetes menjadi ungu. Pada larutan putih telur ayam kampung dan ayam
ras ditambahkan dengan CuSO4 saat 1 tetes larutan menjadi berwarna
ungu bening. Pada larutan tahu ketika ditambahkan dengan CuSO4 saat
1 tetes larutan menjadi berwarna putih susu, kemudian 2 tetes menjadi putih
susu agak keunguan, 3 tetes putih susu keunguan(lebih pekat), 4 tetes warna
menjadi ungu muda agak putih dan setelah 5 tetes warna larutan berubah menjadi
ungu. Pada larutan udang, susu bubuk dan susu cair pada saat penambahan CuSO4
juga berubah warna menjadi ungu.
Pada masing-masing larutan saat
penambahan 1mL NaOH 10% berfungsi merubah larutan sampel menjadi larutan basa,
dan dengan penambahan CuSO4 0,1% setetes demi tetes untuk
membuktikan adanya ikatan peptida yang menyusun protein. Ikatan peptida hanya
terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino esensial yang bereaksi. Dari
uji biuret yang telah dilakukan semua larutan protein memberikan hasil positif
yang membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Warna ungu yang
terbentuk dalam uji biuret ini berasal dari ion Cu2+ (yang dihasilkan dari
Cu2SO4) dari pereaksi biuret dimana dalam suasana basa akan bereaksi dengan
polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu atau violet.
Sedangkan jika larutan
menunjukkan hasil negatif dengan indikasi terbentuknya warna biru adalah karena
tidak adanya ikatan peptida.
3. Pengendapan
dengan pelarut organik
Perlakuan pada percobaan ini yaitu
menyiapkan 2 mL masing-masing larutan sampel ditambahkan 5 mL larutan alkohol
70% kemudian dikocok, kemudian.
Pada percobaan menggunakan larutan
kuning telur ayam kampung dan kuning telur ayam ras setelah ditambahkan larutan
alkohol 70% berwarna kuning cerah, pada sampel larutan putih telur ayam kampung
dan putih telur ayam ras setelah ditambahkan larutan alkohol 70% berwarna agak
keruh, pada sampel larutan tahu setelah ditambahkan larutan alkohol 70%
berwarna putih keruh agak bening, pada sampel larutan udang, tempe, susu bubuk
dan susu cair setelah ditambahkan larutan alkohol 70% berwarna putih keruh,
kemudian setelah dikocok pada semua larutan sampel yang digunakan terbentuk
endapan putih, kemudian endapan diambil dan ditambahkan dengan air. Namun endapan
tidak menyatu dengan air. Hal tersebut menunjukkan bahwa sampel larut dalam
pelarut organik (alkohol 70%) yang
menunjukkan adanya protein.
III.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan kali ini
dapat disimpulkan,
·
Asam
amino merupakan unit pembangun protein. Protein mengandung molekul organik
kompleks, tersusun dari unsur-unsur C, H, O dan N, serta kadang-kadang P dan S.
·
Pada
uji biuret, Penambahan CuSO4 setetes
demi tetes untuk membuktikan adanya ikatan peptida yang menyusun protein.
Ikatan peptida hanya terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino esensial
yang bereaksi. Pada uji biuret, semua protein yang diujikan memberikan hasil
positif berwarna ungu. Warna ungu, terbentuk karena ion Cu2+ (yang dihasilkan
dari Cu2SO4) dari pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan
polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu atau violet.
·
Semua
larutan sampel yang digunakan dapat larut dalam pelarut alkohol 70%.
·
Terdapatnya
unsur O dan H dalam larutan sampel menunjukan adanya protein didalamnya.
·
Endapan
berwarna hitam pada larutan sampel membuktikan adanya unsur belerang yaitu
endapan HgS. Hal ini menunjukkan adanya protein dan asam amino pada larutan
sampel tersebut.
IV.
LAMPIRAN
Foto
copy laporan sementara “REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN”
Lihat Lainnya : Praktikum Kimia
Artikel Terkait Lainnya :
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT CERIA PADA ARTIKEL INI
Judul: Praktikum Biokimia-Reaksi Uji Asam Amino dan Protein
Ditulis oleh Ery || Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat ceria. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini dengan segala rasa hormat harap menyertakan link dofollow ke https://pemula-awaliharimu.blogspot.com/2012/05/praktikum-biokimia-reaksi-uji-asam.html. Sekali lagi Terima kasih sudah berkenan membaca artikel ini. Ditulis oleh Ery || Rating Blog 5 dari 5
URL |
Code For Forum |
HTML Code |
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Petualangan Dunia Maya SOBAT di dalam blog ini dengan menyempatkan diri sejenak untuk saling sapa ataupun berkomentar.
*Budayakan saling menghargai dan berkomentarlah yang baik.*