Pages

Kamis, 03 Mei 2012

Praktikum Biokimia-Reaksi Uji Asam Amino dan Protein

Buat sobat-sobat yang memerlukan contoh laporan Praktikum Biokimia tentang Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein beserta pembahasannya lengkap, Disini saya postingkan untuk membantu sobat-sobat semua. Semoga postingan ini bisa bermanfaat buat kita semua. Selamat belajar, . . . salam ceria :) \m/ ...



LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA

I.              TOPIK
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

II.           TUJUAN
1.      Mempelajari reaksi kimia spesifik pada protein (asam amino).
2.      Memanfaatkan sifat kimia untuk identifikasi protein pada sampel.
3.      Menganalisis unsur-unsur yang menyusun protein.

III.        DASAR TEORI
Protein adalah polimer biologi yang tersusun dari molekul-molekul kecil yang dinamakan asam amino. Rentang massa molekulnya dari 6000 sampai puluhan ribu, sehingga protein dapat merupakan molekul sangat besar. Selain tersusun dari asam amino, banyak protein juga mengandung komponen lain seperti ion logam (misalnya Fe2+, Zn2+, Cu2+dan  Mg2+) atau mengandung molekul organik kompleks.
Rumus struktrur dari asam amino secara umum adalah: 
Dimana Asam amino bisa dengan pengaruh pH akan menjadi gugus  amino terprotonasi (NH3+) dan gugus karboksil terionisasi (COO-). Pembangun protein adalah asam α-amino, sering disebut asam amino saja, yang mempunyai struktur sebagai berikut:

Efek pada gambar tersebut adalah efek zwitter (atau ionisasi ganda). Dengan adanya ion ganda ini menyebabkan bereaksi dengan asam ataupun basa. Terdapat 20 macam asam amino yang ditemukan dalam protein. Berdasarkan gugus R-nya asam amino terdiri dari:
1.    Asam Amino dengan gugus R-nya berupa hidrogen atau rantai karbon yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan fenilalanin
2.    Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus hidroksil (-OH) yaitu Serin, treonin, dan tirosin
3.    Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus karboksil (-COOH) yaitu asam aspartat dan asam  glutamat.
4.    Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung N yaitu asparagin, glutamin, lisin, arginin, histidin dan triptofan
5.    Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung S yaitu sistein, metionin
6.    Asam Amino dengan gugus R-nya membentuk ikatan siklik dengan gugus amin yaitu prolin

Kedua puluh asam amino tersebut terbagi menjadi 2 bagian terbesar berdasarkan kepolarannya. Yang bersifat nonpolar adalah 9 sedangkan yang polar ada 11

 
20 asam amino tersebut terbagi atas 2 bagian yaitu asam amino essensial yang dapat dibuat oleh tubuh dan asam amino non essensial yaitu tidak dapat diproduksi dari tubuh namun diperoleh dari hewan atau tumbuhan. Tabel berikut ini menerangkan tentang keasaman dan jenisnya.

Nama
Sifat
Rumus
Jenis
Glisin
Netral

Non esensial
Alanin
Netral

Non esensial
Valin
Netral

Esensial
Leusin
Netral

Esensial
Isoleusin
Netral

Esensial
Serin
Netral

Non esensial
Threonin
Netral

Esensial
Fenilalanin
Netral

Esensial
Metionin
Netral

Esensial
Sistein
Netral

Non esensial
Asparagin
Netral

Non esensial
Tirosin
Netral

Non esensial
Triptofan
Netral

Esensial
Prolin
Netral

Non esensial
Glutamin
Netral

Non esensial
As. Aspartat
Asam

Non esensial
As. Glutamat
Asam

Non esensial
Lisin
Basa

Esensial
Arginin
Basa

Esensial
Histidin
Basa

Esensial

Asam amino  yang berpolimerisasi melalui ikatan peptida membentuk protein. Contoh nya adalah tripeptida yang terdiri atas 3 macam asam amino yaitu glisin, alanin dan serin. Maka rumus struturnya adalah: 

Beberapa penguji reaksi protein adalah:
1.      Pereaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan ke dalam larutan protein secara hati-hati. Setelah dicampurkan akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah  menjadi kuning bila dipanaskan. Peristiwa yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Jadi uji ini positif untuk protein yang mengandung asam amino tirosin, fenilaalanin, dan triptofan.
2.      Pereaksi Hopkins-Cole
Digunakan untuk menguji adanya asam amino triptofan. Khususnya yang mengandung gugus indol.
3.      Pereaksi Millon
Digunakan untuk menguji adanya gugus fenol pada protein misalnya tirosin.
4.      Pereaksi Nitroprusida
Digunakan untuk protein yang asam aminonya mempunyai gugus –SH misalnya sistein.
5.      Pereaksi Sakaguchi
Untuk uji protein yang asam aminonya mengandung gugus guanidine seperti arginin yang memberikan warna merah.

I.              ALAT DAN BAHAN
A.  Alat
NO.
Nama Alat
Ukuran (ml)
Jumlah
1.
Rak tabung reaksi
-
1
2.
Tabung reaksi
-
9
3.
Penjepit
-
1
4.
Gelas kimia
50
13
5.
Penangas (lampu spritus)
-
1
6.
Pipet tetes
-
1
7.
Batang pengaduk
-
1
8.
Neraca Analitik
-
1
9.
Kertas lakmus
-
secukupnya

B.   Bahan
Nama Bahan
Jumlah
Larutan Tempe
3 ml + 11 tetes
Larutan Udang
3 ml + 11 tetes
Larutan Susu Cair
3 ml + 11 tetes
Larutan Susu Bubuk
3 ml + 11 tetes
Larutan Tahu
3 ml + 11 tetes
Putih Telur Ayam Kampung
3 ml + 11 tetes
Putih Telur Ayam Ras
3 ml + 11 tetes
Kuning Telur Ayam Kampung
3 ml + 11 tetes
Kuning Telur Ayam
3 ml + 11 tetes
Larutan NaOH 10 %
27 ml
NaOH padat
9 keping
Alkohol
45 ml
Aquades
Secukupnya
Larutan HgCl2 1%
1 ml + 16 tetes

II.           PROSEDUR KERJA
A.       Uji Asam Amino
o  Memasukkan 3 tetes larutan protein (Larutan tempe, Larutan tahu, Larutan susu bubuk, Larutan susu cair, Larutan udang, putih telur, dan kuning telur, memasukkannya dan memperhatikan baunya.
o  Kegosongan menunjukkan unsur C dan bintik-bintik air di atas tabung menunjukkan adanya unsur O dan H.
o  Memasukkan 4 tetes larutan protein kedalam tabung reaksi dan menambahkan 1 keping NaOH kemudian memanaskan dan memperhatikan bau amonia atau perubahan warna kertas lakmus merah menjadi biru ketika diletakkan dimulut tabung. Bau amonia atau perubahan kertas lakmus menunjukkan adanya unsur N dan H.
o  Memasukkan 4 tetes putih telur larutan protein kedalam tabung reaksi kemudian menambahkan NaOH 10% sebanyak 2 ml.
o  Menambahkan 4 tetes HgCl2 1% maka akan terjadi larutan berwarna hitam.
o  Mencatat hasil pengamatan.
B.       Uji Biuret.
o  Menambahkan 1 ml NaOH 10% kedalam 2 ml larutan protein masing-masing dan mengaduknya.
o  Menambahkan setetes-tetes CuSO4 0,1% pada masing-masing larutan dan mengocoknya baik-baik  hingga timbul warna.
o  Mencatat hasil pengamatan.
C.       Pengendapan Dengan Pelarut Organik
o  Memasukkan 2 ml larutan protein masing-masing kedalam tabung reaksi kemudian menambahkan 5 ml larutan alkohol 70% dan mengaduknya.
o  Bila terbentuk endapan, mengambil sedikit dan memeriksa kelarutannya dalam air.
o  Mencatat hasil pengamatan.

I.              HASIL PENGAMATAN
1.    Uji Asam Amino
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
-   3 tetes larutan kuning telur ayam kampung (dipanaskan).


-   4 tetes larutan kuning telur ayam kampung + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.

-   4 tetes larutan kuning telur ayam kampung + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
-   Warna sebelum dipanaskan : kuning
-   Sesudah dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan tabung.
-   Warna setelah ditambahkan NaOH : kuning bening.
-   Sesudah dipanaskan: berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-   Warna setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-   Setelah dipanaskan: tidak terjadi perubahan
-   Setelah ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening)
-   Setelah dikocok:  warna abu-abu keruh.
2.
-   3 tetes larutan kuning telur ayam ras (dipanaskan).


-   4 tetes larutan kuning telur ayam ras + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.

-   4 tetes larutan kuning telur ayam ras + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
-   Warna sebelum dipanaskan : kuning
-   Sesudah dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan tabung.
-   Warna setelah ditambahkan NaOH : kuning bening.
-   Sesudah dipanaskan: berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-   Warna setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-   Setelah dipanaskan: tidak terjadi perubahan
-   Setelah ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening)
-   Setelah dikocok: warna abu-abu keruh.
3.
-   3 tetes larutan putih telur ayam kampung (dipanaskan).


-   4 tetes larutan putih telur ayam kampung + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.

-   4 tetes larutan putih telur ayam kampung + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok.
-   Warna sebelum dipanaskan : bening.
-   Sesudah dipanaskan : berbusa, gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan tabung.
-   Warna setelah ditambahkan NaOH : kuning bening.
-   Sesudah dipanaskan: kuning berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-   Warna setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-   Setelah dipanaskan: tidak terjadi perubahan.
-   Setelah ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening)
-   Setelah dikocok: warna abu-abu keruh.
4.
-       3 tetes larutan putih telur ayam ras (dipanaskan).



-       4 tetes larutan putih telur ayam ras + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.

-       4 tetes larutan putih telur ayam ras + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
-   Warna sebelum dipanaskan : bening.
-   Sesudah dipanaskan : Gosong, bau menyengat, berbuih/berbusa, dan terdapat bintik air pada permukaan tabung.
-   Warna setelah ditambahkan NaOH : keruh.
-   Sesudah dipanaskan: kuning berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.

-   Warna setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-   Setelah dipanaskan: tidak terjadi perubahan.
-   Setelah ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening)
Setelah dikocok: berwarna keruh.
5.
-       3 tetes larutan tahu (dipanaskan)




-       4 tetes larutan tahu + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.


-       4 tetes larutan tahu + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
-   Warna sebelum dipanaskan : putih keruh.
-   Sesudah dipanaskan : Gosong, bau menyengat, berbuih/berbusa, dan terdapat bintik air pada permukaan tabung.

-   Warna setelah ditambahkan NaOH : putih kekuningan.
-   Sesudah dipanaskan: kuning berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-   Warna setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-   Setelah dipanaskan: warna tetap dan berbusa.
-   Setelah ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (putih keruh)
Setelah dikocok: berwarna kuning pucat.
6.
-       3 tetes larutan susu bubuk (dipanaskan).


-       4 tetes larutan susu bubuk + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.


-       4 tetes larutan susu bubuk + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
-   Warna sebelum dipanaskan : putih.
-   Sesudah dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan tabung.
-   Warna setelah ditambahkan NaOH : kuning.
-   Sesudah dipanaskan: kuning berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-   Warna setelah ditambah NaOH 10% : putih.
-   Setelah dipanaskan: warna menjadi hijau muda.
-   Setelah ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (abu-abu) dan lapisan bawah (hijau muda)
  Setelah dikocok: hijau lumut.
7.
-       3 tetes larutan udang (dipanaskan).



-       4 tetes larutan udang + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.


-       4 tetes larutan udang + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
-   Warna sebelum dipanaskan : coklat muda.
-   Sesudah dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan tabung.
-   Warna setelah ditambahkan NaOH : coklat muda.
-   Sesudah dipanaskan: kuning berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-   Warna setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-   Setelah dipanaskan: warna tetap dan ada gelembung di permukaan.
-   Setelah ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening)
Setelah dikocok: warna kuning pucat.
8.
-       3 tetes larutan tempe (dipanaskan).



-       4 tetes larutan tempe + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.


-       4 tetes larutan tempe + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
-   Warna sebelum dipanaskan : kuning muda.
-   Sesudah dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan tabung.
-   Warna setelah ditambahkan NaOH : kuning muda.
-   Sesudah dipanaskan: kuning berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-   Warna setelah ditambah NaOH 10% : bening.
-   Setelah dipanaskan: menjadi bening keruh.
-   Setelah ditambah HgCl2 1%: terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening)
Setelah dikocok:  warna kuning.
9.
-       3 tetes larutan susu cair (dipanaskan).



-       4 tetes larutan susu cair + 1 keping NaOH (dipanaskan) + Kertas lakmus merah.


-       4 tetes larutan susu cair + 2 mL NaOH 10% (dipanaskan) + 4 tetes HgCl2 1% + dikocok
-   Warna sebelum dipanaskan : putih kecoklatan.
-   Sesudah dipanaskan : Gosong, bau menyengat dan terdapat bintik air pada permukaan tabung.
-   Warna setelah ditambahkan NaOH : putih kecoklatan.
-   Sesudah dipanaskan: berbusa, ada bau amonia, dan kertas lakmus merah menjadi biru.
-   Warna setelah ditambah NaOH 10% : putih.
-   Setelah dipanaskan: menjadi kuning lemon.
-   Setelah ditambah HgCl2 1%: terbentuk 3 lapisan. Lapisan atas (kuning), lapisan tengah (abu-abu), dan lapisan bawah (hijau lumut).
Setelah dikocok:  berwarna hitam.

2.    Uji Biuret
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
2 mL larutan kuning telur ayam kampung + 1 mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan kuning telur ayam kampung + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-   1 tetes : coklat muda
-   2 tetes : coklat keunguan
-   3 tetes : ungu
2.
2 mL larutan kuning telur ayam ras + 1 mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan kuning telur ayam ras + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-   1 tetes : coklat muda
-   2 tetes : coklat keunguan
-   3 tetes : ungu
3.
2 mL larutan putih telur ayam kampung + 1 mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan putih telur ayam kampung + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-   1 tetes : ungu bening.
4.
2 mL larutan putih telur ayam ras + 1 mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan putih telur ayam ras + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-   1 tetes : ungu bening.
5.
2 mL larutan tahu + 1 mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan tahu + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-   1 tetes : putih susu
-   2 tetes : putih susu agak keunguan
-   3 tetes : putih susu agak keunguan (lebih pekat)
-   4 tetes : ungu muda keputih-putihan
-   5 tetes : ungu.
6.
2 mL larutan udang + 1 mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan udang + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-   1 tetes : ungu kemerahmudaan
-   2 tetes : ungu.
7.
2 mL larutan susu bubuk + 1 mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan susu bubuk + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-   1 tetes : ungu susu.
8.
2 mL larutan susu cair + 1 mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan susu cair + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-   1 tetes : merah muda susu
-   2 tetes : ungu kemerahmudaan
-   3 tetes : ungu
9.
2 mL larutan tempe + 1 mL NaOH 10% + diaduk + setetes demi tetes CuSO4 0,1% + dikocok.
Warna CuSO4 0,1% : Biru
Larutan tempe + NaOH 10% : tidak terjadi perubahan.
Setelah ditambahkan CuSO4 0,1% :
-   1 tetes : coklat muda
-   2 tetes : coklat keunguan
-   3 tetes : ungu

3.    Pengendapan dengan Pelarut Organik
No.
Perlakuan
Hasil pengamatan
1.
1 mL larutan kuning telur ayam kampung + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
-  Warna larutan kuning telur ayam kampung + alkohol 70% : kuning cerah.
-  Terbentuk endapan putih.
2.
1 mL larutan kuning telur ayam ras + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
-  Warna larutan kuning telur ayam ras + alkohol 70% : kuning cerah.
-  Terbentuk endapan putih.
3.
1 mL larutan putih telur ayam kampung + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
-  Warna larutan putih telur ayam kampung + alkohol 70% : agak keruh.
-  Terbentuk endapan putih.
4.
1 mL larutan putih telur ayam ras + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
-  Warna larutan putih telur ayam ras + alkohol 70% : agak keruh.
-  Terbentuk endapan putih.
5.
1 mL larutan tahu + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
-  Warna larutan tahu + alkohol 70% : putih keruh agak bening.
-  Terbentuk endapan putih.
6.
1 mL larutan udang + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
-  Warna larutan udang + alkohol 70% : putih keruh.
-  Terbentuk endapan putih.
7.
1 mL larutan tempe + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
-  Warna larutan tempe + alkohol 70% : putih keruh.
-  Terbentuk endapan kuning.
8.
1 mL larutan susu bubuk + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
-  Warna larutan susu bubuk + alkohol 70% : putih keruh.
-  Terbentuk endapan putih.
9.
1 mL larutan susu cair + 5 mL larutan alkohol 70% + diaduk
-  Warna larutan susu cair + alkohol 70% : putih keruh.
-  Terbentuk endapan putih.


II.           PEMBAHASAN
1.    Uji Asam amino dan protein
Dari data hasil pengamatan yang telah dilakukan dimana Pada perlakuan yang pertama masing-masing 3 tetes larutan sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian  dipanaskan. Larutan sampel yang digunakan yaitu larutan kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, putih telur ayam kampung, putih telur ayam ras, tahu, susu bubuk, udang, tempe dan larutan susu cair. Ketika dipanaskan pada larutan sampel tersebut semuanya gosong (kegosongan), bau yang menyengat dan ada bintik-bintik air di permukaan tabung reaksi. Kegosongan menunjukkan adanya unsur C dalam larutan sampel, dan bintik – bintik air pada tabung reaksi menunjukkan adanya unsur O dan H pada larutan sampel tersebut. Terdapatnya unsur C, O dan H menunjukan adanya protein dalam larutan sampel, karena unsur karbon, oksigen dan hidrogen adalah unsur yang dimiliki oleh protein dan menunjukkan adanya asam amino, karena protein tersusun dari asam-asam amino.
Pada perlakuan kedua, menyiapkan dan memasukkan 4 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 keping NaOH padat lalu dipanaskan. Pada larutan sampel yang telah ditambahkan NaOH dan dipanaskan pada semua larutan sampel tersebut   tercium bau amonia dan saat kertas lakmus merah diletakkan pada mulut tabung kertas lakmus merah berubah menjadi biru. Bau amonia dan perubahan kertas lakmus menjadi biru menunjukkan adanya unsur N dan H pada larutan sampel tersebut.
Perlakuan ketiga memasukkan 4 tetes larutan sampel kedalam tabung reaksi dan menambahkan 2 mL NaOH 10 % kemudian dipanaskan. Pada larutan kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, putih telur ayam kampung, putih telur ayam ras, tahu, dan  udang saat ditambahkan NaOH warna bening dan saat dipanaskan tidak terjadi perubahan warna, namun sebagian ada yang berbusa. Pada larutan susu bubuk warna larutan saat ditambahkan NaOH berwarna putih dan  setelah dipanaskan berubah menjadi hijau muda. Pada larutan tempe saat ditambahkan NaOH warna bening dan ketika dipanaskan  berubah menjadi keruh. Pada larutan susu cair ketika ditambahkan NaOH berwarna putih dan saat dipanaskan warna larutan menjadi kuning lemon. Kemudian masing – masing larutan sampel ditambahkan 4 tetes HgCl2 1 %. Pada larutan kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, putih telur ayam kampung dan putih telur ayam ras terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening), setelah dikocok: warna abu-abu keruh dan lama kelamaan terdapat endapan. Pada larutan tahu terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (putih keruh), setelah dikocok: berwarna kuning pucat. Pada larutan susu bubuk terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (abu-abu) dan lapisan bawah (hijau muda), etelah dikocok: hijau lumut. Pada larutan udang terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening), setelah dikocok: warna kuning pucat. Pada larutan tempe terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas (kuning) dan lapisan bawah (bening), setelah dikocok:  warna kuning. Dan pada larutan susu cair terbentuk 3 lapisan. Lapisan atas (kuning), lapisan tengah (abu-abu), dan lapisan bawah (hijau lumut), setelah dikocok: berwarna hitam, hal ini membuktikan adanya unsur S belerang yaitu endapan HgS. Hal ini menunjukkan adanya protein dan asam amino pada larutan sampel tersebut.

2.    Uji Biuret
Dari percobaan yang telah dilakukan dari uji biuret pada masing-masing larutan protein, dimana perlakuan pertama masing-masing larutan protein sebanyak 2 mL ditambahkan 1 mL larutan NaOH 10% dan mengaduk larutan tersebut, kemudian perlakuan kedua pada masing-masing larutan protein tersebut ditambahkan setetes demi tetes CuSO4 0,1% dan mengocoknya. Dari uji biuret yang dilakukan semua larutan protein memberikan hasil positif membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Larutan pertama yang diuji yaitu larutan kuning telur ayam kampung sebanyak 2 mL yang berwarna kuning saat ditambahkan 1 mL NaOH 10% tidak terjadi perubahan, setelah ditambahkan CuSO4 0,1% setetes demi tetes dan mengocoknya, saat 1 tetes larutan berubah menjadi coklat muda, kemudian 2 tetes larutan menjadi coklat keunguan dan setelah 3 tetes menjadi ungu. Pada larutan yang lain yaitu larutan kuning telur ayam ras, larutan putih telur ayam kampung, larutan putih telur ayam ras, larutan tahu, larutan udang, larutan susu bubuk, larutan susu cair, dan larutan tempe juga tidak mengalami perubahan setelah ditambahkan NaOH 10%seperti pada larutan kuning telur ayam kampung. Pada larutan kuning telur ayam ras dan larutan tempe dimana setelah ditambahkan CuSO4 0,1% setetes demi tetes dan mengocoknya, sama seperti pada laruatan kuning telur ayam kampung saat 1 tetes larutan berubah menjadi coklat muda, kemudian 2 tetes larutan menjadi coklat keunguan dan setelah 3 tetes menjadi ungu. Pada larutan putih telur ayam kampung dan ayam ras ditambahkan dengan CuSO4 saat 1 tetes larutan menjadi berwarna ungu bening. Pada larutan tahu ketika ditambahkan dengan CuSO4 saat 1 tetes larutan menjadi berwarna putih susu, kemudian 2 tetes menjadi putih susu agak keunguan, 3 tetes putih susu keunguan(lebih pekat), 4 tetes warna menjadi ungu muda agak putih dan setelah 5 tetes warna larutan berubah menjadi ungu. Pada larutan udang, susu bubuk dan susu cair pada saat penambahan CuSO4 juga berubah warna menjadi ungu.
Pada masing-masing larutan saat penambahan 1mL NaOH 10% berfungsi merubah larutan sampel menjadi larutan basa, dan dengan penambahan CuSO4 0,1% setetes demi tetes untuk membuktikan adanya ikatan peptida yang menyusun protein. Ikatan peptida hanya terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino esensial yang bereaksi. Dari uji biuret yang telah dilakukan semua larutan protein memberikan hasil positif yang membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Warna ungu yang terbentuk dalam uji biuret ini berasal dari ion Cu2+ (yang dihasilkan dari Cu2SO4) dari pereaksi biuret dimana dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Sedangkan jika larutan menunjukkan hasil negatif dengan indikasi terbentuknya warna biru adalah karena tidak adanya ikatan peptida.

3.    Pengendapan dengan pelarut organik
Perlakuan pada percobaan ini yaitu menyiapkan 2 mL masing-masing larutan sampel ditambahkan 5 mL larutan alkohol 70% kemudian dikocok, kemudian.
Pada percobaan menggunakan larutan kuning telur ayam kampung dan kuning telur ayam ras setelah ditambahkan larutan alkohol 70% berwarna kuning cerah, pada sampel larutan putih telur ayam kampung dan putih telur ayam ras setelah ditambahkan larutan alkohol 70% berwarna agak keruh, pada sampel larutan tahu setelah ditambahkan larutan alkohol 70% berwarna putih keruh agak bening, pada sampel larutan udang, tempe, susu bubuk dan susu cair setelah ditambahkan larutan alkohol 70% berwarna putih keruh, kemudian setelah dikocok pada semua larutan sampel yang digunakan terbentuk endapan putih, kemudian endapan diambil dan ditambahkan dengan air. Namun endapan tidak menyatu dengan air. Hal tersebut menunjukkan bahwa sampel larut dalam pelarut organik     (alkohol 70%) yang menunjukkan adanya protein.

III.        KESIMPULAN
Dari hasil percobaan kali ini dapat disimpulkan,
·         Asam amino merupakan unit pembangun protein. Protein mengandung molekul organik kompleks, tersusun dari unsur-unsur C, H, O dan N, serta kadang-kadang P dan S.
·         Pada uji biuret, Penambahan CuSO4  setetes demi tetes untuk membuktikan adanya ikatan peptida yang menyusun protein. Ikatan peptida hanya terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino esensial yang bereaksi. Pada uji biuret, semua protein yang diujikan memberikan hasil positif berwarna ungu. Warna ungu, terbentuk karena ion Cu2+ (yang dihasilkan dari Cu2SO4) dari pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
·         Semua larutan sampel yang digunakan dapat larut dalam pelarut alkohol 70%.
·         Terdapatnya unsur O dan H dalam larutan sampel menunjukan adanya protein didalamnya.
·         Endapan berwarna hitam pada larutan sampel membuktikan adanya unsur belerang yaitu endapan HgS. Hal ini menunjukkan adanya protein dan asam amino pada larutan sampel tersebut.

IV.         LAMPIRAN
Foto copy laporan sementara “REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN
 

 

Lihat Lainnya : Praktikum Kimia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak Petualangan Dunia Maya SOBAT di dalam blog ini dengan menyempatkan diri sejenak untuk saling sapa ataupun berkomentar.
*Budayakan saling menghargai dan berkomentarlah yang baik.*