1.
Lahirnya Teori Atom
Kimia
modern berdasarkan atas teori atom. Untuk memahami teori atom, Anda pertama
harus mempelajari hukum-hukum fundamental termasuk hukum kekekalan massa, hukum
perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda. Hukum-hukum ini adalah dasar teori atom dan pada saat yang sama merepresentasikan kesimpulan yang ditarik dari teori atom.
Namun, teori atom sendiri tidak lengkap. Kimia dapat menjadi
sistem yang konsisten sejak
teori atom dikombinasikan dengan konsep molekul. Di masa lalu, keberadaan atom hanyalah
hipotesis. Di awal abad ke-20 teori
atom akhirnya terbukti. Juga menjadi jelas bahwa
atom terdiri atas partikel-partikel yang lebih kecil. Teori atom saat ini secara pelahan berkembang sejalan
dengan perkembangan ini dan menjadi
kerangka dunia material.
1.1 Lahirnya Kimia
Kimia modern dimulai oleh kimiawan
Perancis Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794). Ia menemukan hukum kekekalan
massa dalam reaksi kimia, dan mengungkap peran oksigen dalam
pembakaran. Berdasarkan prinsip ini, kimia maju di arah yang benar.
Sebenarnya
oksigen ditemukan
secara independen oleh
dua kimiawan, kimiawan Inggris
Joseph Priestley (1733-1804) dan kimiawan Swedia Carl Wilhelm Scheele (1742-1786), di
penghujung abad ke-18. Jadi, hanya
sekitar dua ratus tahun sebelum kimia modern lahir.
Dengan demikian, kimia merupakan ilmu pengetahuan yang relatif
muda bila dibandingkan dengan fisika dan
matematika, keduanya
telah berkembang beberapa ribu tahun.
Namun alkimia, metalurgi dan
farmasi di zaman
kuno dapat dianggap sebagai akar kimia. Banyak penemuan yang dijumpai oleh orang-orang yang terlibat aktif di
bidang-bidang ini berkontribusi
besar pada kimia modern
walaupun alkimia didasarkan atas teori yang salah. Lebih lanjut,
sebelum abad ke-18, metalurgi
dan farmasi sebenarnya
didasarkan atas
pengalaman saja dan
bukan teori. Jadi, nampaknya
tidak mungkin titik-titik awal ini yang kemudian berkembang menjadi kimia
modern. Berdasarkan hal-hal ini dan sifat kimia modern yang terorganisir baik dan sistematik
metodologinya, akar sebenarnya kimia modern mungkin dapat ditemui di filosofi Yunani kuno.
Jalan dari filosofi Yunani kuno ke teori atom modern tidak selalu
mulus. Di Yunani kuno, ada
perselisihan yang tajam antara teori atom dan penolakan keberadaan atom. Sebenarnya, teori atom
tetap tidak ortodoks
dalam dunia kimia dan sains. Orang-orang
terpelajar tidak tertarik pada teori
atom sampai abad ke-18.
Di awal abad ke-19, kimiawan Inggris John Dalton (1766-1844)
melahirkan ulang teori atom
Yunani kuno. Bahkan setelah
kelahirannya kembali ini,
tidak semua ilmuwan menerima teori atom. Tidak sampai awal abad 20 teori ato, akhirnya
dibuktikan sebagai
fakta, bukan hanya hipotesis.
Hal ini dicapai dengan percobaan
yang terampil oleh kimiawan
Perancis Jean Baptiste Perrin (1870-1942). Jadi,
perlu waktu yang cukup panjang untuk
menetapkan dasar kimia modern..
Sebagaimana
dicatat sebelumnya, kimia adalah ilmu yang relatif
muda. Akibatnya, banyak yang
masih harus dikerjakan sebelum kimia
dapat mengklaim untuk mempelajari
materi,
dan melalui pemahaman materi ini memahami alam
ini. Jadi, sangat penting di
saat awal pembelajaran
kimia kita meninjau ulang secara singkat bagaimana kimia berkembang sejak kelahirannya.
a.
Teori Atom kuno
Sebagaimana disebut tadi, akar kimia modern adalah teori atom yang dikembangkan oleh filsuf Yunani kuno. Filosofi atomik Yunani kuno sering dihubungkan dengan Democritos (kira-kira
460BC- kira-kira
370 BC). Namun, tidak ada tulisan Democritos yang tinggal. Oleh
karena
itu, sumber kita haruslah
puisi panjang
“De rerum natura”
yang ditulis oleh seniman Romawi Lucretius
(kira-kira 96 BC- kira-kira 55 BC)
Atom yang
dipaparkan oleh Lucretius
memiliki kemiripan dengan molekul modern. Anggur (wine) dan minyak zaitun, misalnya
memiliki atom-atom sendiri.
Atom adalah entitas abstrak.
Atom memiliki bentuk yang khas dengan fungsi yang sesuai dengan
bentuknya. ”Atom anggur bulat dan
mulus sehingga dapat melewati
kerongkongan dengan mulus sementara atom kina kasar dan akan sukar melalui kerongkongan”.
Teori struktural modern molekul menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang sangat dekat antara
struktur molekul dan fungsinya.
Walaupun filosofi yang terartikulasi oleh Lucretius tidak didukung oleh bukti yang didapat dari
percobaan, inilah awal kimia modern.
.
Dalam periode yang panjang sejak zaman kuno sampai zaman
pertengahan, teori atom tetap In
heretikal (berlwanan dengan teori yang umum diterima) sebab teori empat unsur (air, tanah, udara
dan api) yang diusulkan
filsuf Yunani kuno Aristotole (384 BC-322 BC) menguasi. Ketika otortas
Aristotle mulai menurun
di awal abad
modern, banyak filsuf dan
ilmuwan mulai mengembangkan teori yang dipengaruhi
teori atom
Yunani. Gambaran materi
tetap dipegang
oleh filsuf Perancis
Rene Descartes (1596-1650), filsuf
Jerman Gottfried
Wilhelm Freiherr von Leibniz
(1646-1716), dan ilmuwan Inggris Sir Issac Newton (1642-1727) yang lebih kurang dipengaruhi teori atom.
b.
Teori Atom dalton
Di awal abad
ke-19, teori atom sebagai filosofi
materi telah dikembangkan dengan baik
oleh Dalton yang mengembangkan teori atomnya berdasarkan peran atom dalam
reaksi kimia. Teori
atomnya dirangkumkan sebagai berikut:
Teori
atom Dalton: (i) partikel dasar yang menyusun unsur adalah atom. Semua atom unsur tertentu
identik. (ii) massa atom yang berjenis
sama akan identik tetapi berbeda dengan massa
atom unsur jenis lain. (iii) keseluruhan
atom terlibat dalam reaksi
kimia. Keseluruhan atom akan
membentuk senyawa. Jenis
dan jumlah atom dalam senyawa tertentu tetap.
Dasar
teoritik teori Dalton terutama didasarkan pada hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap1, keduanya telah ditemukan sebelumnya, dan hukum perbandingan berganda2yang dikembangkan oleh Dalton sendiri.
Atom Democritos dapat dikatakan sebagai sejenis
miniatur materi. Jadi jumlah jenis atom akan
sama dengan jumlah materi. Di pihak lain, atom Dalton adalah penyusun materi, dan banyak senyawa dapat dibentuk oleh sejumlah
terbatas
atom. Jadi, akan terdapat sejumlah
terbatas jenis atom.
Teori atom Dalton mensyaratkan proses dua atau lebih atom bergabung membentuk materi. Hal ini merupakan alasan mengapa atom Dalton disebut atom kimia.
c.
Bukti keberadaan atom
Ketika
Dalton mengusulkan teori atomnya, teorinya
menarik cukup banyak
perhatian. Namun, teorinya ini gagal mendapat dukungan penuh. Beberapa
pendukung Dalton membuat berbagai
usaha penting untuk mempersuasi yang melawan teori ini, tetapi beberapa oposisi masih tetap ada.
Kimia saat itu belum
cukup membuktikan keberadaan atom dengan percobaan. Jadi teori atom
tetap merupakan hipotesis. Lebih lanjut, sains
setelah abad ke-18 mengembangkan berbagai
percobaan yang membuat
banyak saintis menjadi skeptis pada hipotesis atom. Misalnya, kimiawan
tenar seperti Sir Humphry Davy (1778-1829) dan Michael Faraday (1791-1867), keduanya dari
Inggris, keduanya
ragu pada teori atom.
Sementara teori
atom masih tetap hipotesis, berbagai
kemajuan besar dibuta di berbagai bidang
sains. Salah satunya adalah
kemunculan termodinamika
yang cepat di abad 19. Kimia
struktural saat itu yang direpresentasikan oleh teori atom hanyalah
masalah akademik dengan sedikit kemungkinan aplikasi praktis. Tetapi termodinamika
yang diturunkan dari isu praktis
seperti efisiensi mesin uap nampak lebih penting. Ada
kontroversi yang sangat tajam antara atomis
dengan yang mendukung
termodinamika. Debat antara fisikawan
Austria Ludwig Boltzmann (1844-1906) dan kimiawan
Jerman Friedrich Wilhelm Ostwald (1853-1932) dengan fisikawan Austria Ernst Mach (1838-1916) pantas dicatat.
Debat ini berakibat buruk, Boltzmann bunuh diri.
Di awal
abad 20, terdapat
perubahan besar dalam minat
sains. Sederet penemuan penting, termasuk keradioaktifan, menimbulkan minat pada sifat atom, dan lebih umum, sains struktural.
Bahwa atom ada secara
percobaan dikonfirmasi dengan percobaan
kesetimbangan sedimentasi
oleh Perrin.
Botanis Inggris,
Robert Brown (1773-1858) menemukan gerak takberaturan partikel koloid dan gerakan ini disebut dengan gerak Brow, untuk menghormatinya. Fisikawan Swiss Albert Einstein (1879-1955) mengembangkan teori gerak yang berdasarkan teori atom. Menurut teori ini, gerak
Brown dapat diungkapkan dengan persamaan yang memuat bilangan
Avogadro.
D =(RT/N).(1/6παη) (i)
D adalah
gerakan partikel, R tetapan gas, T temperatur, N bilangan Avogadro, α jari-jari partikel dan η viskositas larutan.
Inti ide Perrin adalah sebagai berikut. Partikel koloid bergerak secara random dengan gerak Brown dan
secara simultan mengendap ke bawah oleh pengaruh gravitasi. Kesetimbangan
sedimentasi
dihasilkan oleh kesetimbangan dua gerak ini, gerak random dan sedimentasi. Perrin dengan teliti
mengamati distribusi partikel koloid, dan dengan bantuan persamaan 1.1 dan datanya, ia mendapatkan
bilangan Avogadro. Mengejutkan nilai yang didapatkannya cocok dengan bilangan Avogadro yang diperoleh dengan metoda lain yang berbeda. Kecocokan ini selanjutnya
membuktikan kebenaran teori atom yang menjadi dasar teori gerak Brown.
Tidak perlu disebutkan, Perrin tidak dapat
mengamati atom secara langsung. Apa yang dapat dilakukan saintis waktu itu, termasuk Perrin, adalah menunjukkan bahwa bilangan Avogadro yang didapatkan
dari sejumlah metoda yang berbeda berdasarkan teori atom identik. Dengan kata lain mereka membuktikan teori atom secara tidak langsung dengan konsistensi logis.
Dalam kerangka
kimia modern, metodologi seperti ini masih penting. Bahkan sampai hari ini masih tidak mungkin mengamati langsung partikel
sekecil atom dengan mata telanjang atau mikroskop optic. Untuk mengamati langsung dengan sinar tampak, ukuran partikelnya harus lebih besar daripada panjang
gelombang sinar tampak. Panjang
gelombang sinar tampak ada dalam rentang 4,0 x 107- 7,0 x10–7 m, yang besarnya 1000 kali lebih besar daripada ukuran atom. Jadi jelas di luar rentang alat optis untuk mengamati atom. Dengan bantuan alat baru seperti
mikroskop electron (EM) atau scanning tunneling microscope (STM), ketidakmungkinan ini dapat diatasi. Walaupun prinsip mengamati atom dengan alat ini, berbeda dengan apa yang terlibat dengan
mengamati bulan atau bunga, kita dapat mengatakan bahwa kita kini dapat mengamati atom secara langsung.
Ref :
Buku teks
pengantar kimia, Y Yashito Takeuchi (2006), diterjemahkan dari versi Bahasa Inggrisnya oleh Ismunandar.
sangat membantu :) mkasih..
BalasHapusMakasih ... bawa pasukan rame2 yah kalo berkunjung lagi... :)
Hapus