Banyak siswa maupun mahasiswa yang masih bingung untuk menghitung
elektron valensi dari unsur yang ada di golongan utama dan golongan
transisi, nah dalam artikel ini maka saya akan menunjukkan cara
menghitung elektron valensi untuk kedua golongan tersebut.
Oh ya kita definisikan dulu yuk apa itu pengertian elektron valensi:
‘Elektron valensi didefinisikan sebagai elektron yang terletak di bagian kulit paling luar atau di kulit yang memiliki tingkat energi yang paling tinggi, untuk mudahnya adalah elektron yang terletak di kulit dengan bilangan kuantum utama ‘n’ paling besar”
Jadi untuk menentukan elektron valensi dari golongan utama yang
terelatak pada periode kedua dengan konfigurasi elektron sebagai
berikut:
3Li 1s2 2s1
4Be 1s2 2s2
5B 1s2 2s2 2p1
6C 1s2 2s2 2p2
7N 1s2 2s2 2p3
1s2 2s2 2p4
9F 1s2 2s2 2p5
10Ne 1s2 2s2 2p6
4Be 1s2 2s2
5B 1s2 2s2 2p1
6C 1s2 2s2 2p2
7N 1s2 2s2 2p3
1s2 2s2 2p4
9F 1s2 2s2 2p5
10Ne 1s2 2s2 2p6
atau untuk kelas X SMU biasanya menggunakan rumus 2|8|18|32 dan seterusnya
3Li 2 1
4Be 2 2
5B 2 3
6C 2 4
7N 2 5
2 6
9F 2 7
10Ne 2 8
4Be 2 2
5B 2 3
6C 2 4
7N 2 5
2 6
9F 2 7
10Ne 2 8
Sesuai dengan definisi diatas maka elektron valensi dari 8 unsur
golongan utama diatas adalah semua elektron yang terdapat di kulit utama
‘n’ = 2 yaitu ada di orbital s untuk Li dan Be masing-masing 1 dan 2.
Serta di orbital 2s dan 2p untuk sisanya yaitu 3,4,5,6,7,8 untuk B, C,
N, O, F, dan Ne.
Mudah bukan? hal yang sama juga dapat Anda lakukan untuk unsur
golongan utama yang lain. Sedikit perbedaan terjadi pada unsur golongan
transisi contohnya untuk logam transisi.
(periode 4)
21Sc 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
22Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
23V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
24Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
26Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
22Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
23V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
24Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
26Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
(periode 5)
46Pd 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10
47Ag 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 5s1 4d10
47Ag 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 5s1 4d10
maka elektron valensi untuk Sc, Ti, V, Cr, dan Fe masing-masing
adalah 2,2,2,1,dan 2. yaitu elektron yang terletak pada kulit terluar
yaitu dikulit 4s. Hal yang sama terjadi pada unsur transisi periode
kelima yaitu untuk Pd dan Ag masing-masing adalah 18 dan 1.
Jika kita menggambar struktur Lewis atau diagram molekular untuk
logam transisi maka semua elektron valensi logam transisi yang terdapat
dalam orbital d kita ikut sertakan, jadi untuk kasus Sc elektron
valensinya adalah 3 , Ag 11, dan Pd adalah 18.
Mengapa hal ini terjadi?
Berbeda dengan unsur yang terdapat dalam golongan utama yang memenuhi aturan oktet, namun sayangnya aturan oktet ini tidak berlaku bagi golongan transisi jadi.
Berbeda dengan unsur yang terdapat dalam golongan utama yang memenuhi aturan oktet, namun sayangnya aturan oktet ini tidak berlaku bagi golongan transisi jadi.
Penggunaan “Kaidah 18″ lebih mudah diterapkan dalam unsur golongan
transisi. Sehingga golongan transisi akan cenderung membentuk ikatan
dengan jumlah elektron 18, hal yang sama terjadi pada unsur golongan
utama yang cenderung meniru gas mulia dengan konfigurasi elektron
terluar adalah 8.
Jadi jumlah 18 ini adalah akibat penambahan 10 elektron dari orbital
d. Jadi untuk Fe maka elektron valensinya adalah 8, Cr elektron
valensinya 6, Ni elektron valensinya 10, Ag elektron valensinya 11.
Dengan cara yang sama kamu juga dapat menghitung elektron valensi logam transisi yang lain.
((Belajar bersama... Pasti Lebih Asyik...))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Petualangan Dunia Maya SOBAT di dalam blog ini dengan menyempatkan diri sejenak untuk saling sapa ataupun berkomentar.
*Budayakan saling menghargai dan berkomentarlah yang baik.*