Buat sobat-sobat yang memerlukan contoh laporan Praktikum Biokimia
tentang Isolasi Enzim Bromelain beserta pembahasannya lengkap, Disini saya postingkan untuk membantu sobat-sobat semua. Semoga
postingan ini bisa bermanfaat buat kita semua. Selamat belajar, . .
. salam ceria :) \m/
I. TOPIK : ISOLASI ENZIM BROMELAIN
I. TOPIK : ISOLASI ENZIM BROMELAIN
II.
TUJUAN : Untuk
mengisolasi enzim bromelain dari buah nanas.
III.
DASAR
TEORI :
Bromelin adalah enzim
proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah nanas (Ananas comosus). Enzim ini diproduksi sebagai
hasil sampingan dari pabrik jus nanas. Dalam memproduksi bromelin,
beberapa senyawa yang dapat digunakan untuk presipitasi
(pengendapan) enzim ini adalah amonium sulfat
dan alkohol. Beberapa kegunaan dari enzim ini adalah
mengurangi rasa sakit dan pembengkakan karena luka atau operasi, mengurangi radang sendi,
menyembuhkan luka bakar, meningkatkan fungsi paru-paru
pada penderita infeksi saluran pernapasan, dan lain-lain. Untuk meningkatkan
kelancaran pencernaan pada manusia, umumnya digunakan bromelin berdosis 500 mg
dalam bentuk kapsul. Apabila konsumsi bromelin dilakukan bersamaan dengan
senyawa anti-koagulan maka risiko terjadinya pendarahan
akan meningkat.
Penelitian enzim Bromelain telah dilakukan oleh Peckolt
(1870), Chittenden (1892) dan Caldwell(1905). Penelitian yang dilakukan oleh
pakar tersebut meliputi cara-cara isolasi enzim bromelain dari sari buah nanas.
Penelitian untuk memperoduksi enzim bromelain untuk skala industri dilakukan
oleh Balls dan kawan-kawan pada tahun 1942. kemudian dilanjutkan oleh Heniche
R.M dan Gortner W.A. pada tahun 1957, yaitu mengisolasi enzim bromelain dari
sari batang nenas. Ota.s. dan kawan-kawan pada tahun 1964 melakukan penelitian
tentang berat molekul dan komposisi asam amino dari enzim bromelain. Mereka
melaporkan bahwa berat molekul dari enzim bromelain adalah 33.000, dan
melaporkan bahwa adanya perbedaan
komposisi asam amino dari enzim bromelain berasal dari batang nenas dengan
enzim bromelain yang ada dari buah nenas.
Bromelain adalah suatu protease sulfihidril (-SH) yang
sudah menjadi tidak aktif, disebabkan karena terbentuknya ikatan disulfida
antara enzim-enzim. Secara relatif hal ini dpat diatasi dengan penambahan
senyawa pereduksi seperti sistein, markaptoetanol, glukation, dan vitamin C.
selain dengan cara penambahan senyawa pereduksi juga dapat distabilkan dengan
cara amobilisasi enzim.
Aktivitas enzim bromelain dipengaruhi oleh beberapa
inhibitornya seperti diisopropilfosfofluoridat(DIPF), yang dilaporkan oleh
Murachi T dan Yasui.M pada tahun 1965 dapat menghambat aktivitas katalitik dari
enzim bromelain. Disamping itu Husain S dan Lowe G juga meneliti bagian aktif
dari enzim bromelain, secara sederhana digambarkannya deretan asam amino pada
pusat aktif dari enzim bromelain sebagai berikut:
Cys – Gly – Ala – Cys* - Trp
Dalam hal ini Cys*
merupakan bagian aktif dari bromelain.
Isolasi enzim bromelain dari nenas
biasanya menggunakan dua cara yaitu:
1. Isolasi Enzim Bromelain dengan Menggunakan Aseton
Langkah kerja isolasi enzim bromelain
dengan menggunakan aseton secara sederhana adalah sebagai berikut:
-
Menyiapkan
dan membersihkan nenas (batang, buah) dan memotongnya menjadi baian yang kecil.
-
Memblender
bagian tersebut dengan menambahkan es
batu agar enzim tidak rusak
-
Memisahkan
filtrat dari ampas dengan penyaringan.
-
Mendinginkan filtrat selama 3 jam
-
Larutan
ditambahkan aseton dingin dengan kadar 30%, 50% dan 70 %.
-
Di
endapkan dengan menggunakan sentrifuge selama 15 atau 30 menit
-
Memisahkan
endapan yang terbentuk. Filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 40%
dan disentrifuge sehingga di dapat endapan kedua. Kemudian filtrat ditambahkan
ammonium sulfat dengan kadar 60% dan kemudian di sentrifuge
-
Endapan
kemudian di uji kadar proteinnya. Penentuan kadar protein enzim dari endapan
yang terbentuk dengan spektrofotometer dengan
panjang gelombang tertentu.
2. Isolasi Enzim Bromelain dengan Menggunakan Ammonium Sulfat
Isolasi dengan menggunakan ammonium sulfat
secara sederhana adalah sebagai berikut:
-
Menyiapkan dan membersihkan nenas
-
Memotong
nenas dan menambahkan buffer posfat
dengn pH 7 kemudian di blender.
-
Menyaring
dan mengambil filtrat dan mendinginkannya selama 15 menit
-
Menambahkan
ammonium sulfat dengan kadar 20% kemudian didinginkan selama 15 menit
-
Larutan
disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3500 rpm dan suhu 0 0C.
-
Memisahkan
endapan yang terbentuk. Filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 40%
dan disentrifuge sehingga di dapat endapan kedua. Kemudian filtrat ditambahkan
ammonium sulfat dengan kadar 60% dan kemudian di sentrifuge
-
Endapan
kemudian di uji kadar proteinnya
IV.
ALAT
DAN BAHAN
A.
Alat
NO
|
Nama Alat
|
Ukuran (ml)
|
Jumlah
|
|||
1
|
Blender
|
-
|
1
|
|||
2
|
pisau
|
-
|
1
|
|||
2
|
telanan
|
-
|
1
|
|||
3
|
Gelas kimia
|
250
|
2
|
|||
4
|
Plastik
|
-
|
1
|
|||
5
|
Batang
pengaduk
|
-
|
1
|
|||
6
|
Gelas ukur
|
-
|
2
|
|||
7
|
Neraca
Analitik
|
-
|
1
|
|||
8
|
Serbet
|
-
|
1
|
|||
B. Bahan
Nama Bahan
|
Jumlah
|
Nanas
|
250 gram
|
Aceton dingin
|
153 ml
|
Es batu
|
Secukupnya
|
Aquades
|
100 ml
|
V. PROSEDUR KERJA
1)
Nanas
dibersihkan lalu dipotong kecil –kecil dan ditimbang sebanyak 250 gram.
2)
Ditambahkan
100 ml aquades dan lalu haluskan dengan blender.
3)
Ampas
nanas disaring dengan sapu tangan dan ffiltrat disimpan selama 15 menit.
4)
Ditambahkan
aceton dingin pada filtrat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai kadar
akhir aceton 30 % V/V kemudian didiamkan selama 24 jam.
5)
Endapan
yang terbentuk ditimbang.
6)
Catat
hasil pengamatan.
VI.
DATA
HASIL PENGAMATAN
No
|
PERLAKUAN
|
HASIL
PENGAMATAN
|
1
|
Ø Nanas dibersihkan
Ø Dipotong kecil –kecil
Ø Timbang sebanyak 250 gram
|
Diketahui berat nanas diperoleh
1. 250 gram
2. 250 gram
|
2
|
Ø Ditambah air 100 ml
Ø Dihaluskan dengan blender
|
Ø Kuning cerah
Ø Setelah di blender warna kuning muda
|
3
|
Ø Disaring untuk mendapatkan filtrat
Ø Menyimpan filtrat selama 15 menit
|
Ø Diperoleh volume fraksi I : 260 ml dan fraksi II ; 250
ml
|
4
|
Ø Ditambahkan aceton dingin
|
Fraksi I : Vaceton = 78 ml
Fraksi II : V aceton = 75 ml
Ø
Fraksi I : warna menjadi kuning muda
Ø
Fraksi II : warna menjadi kuning cerah
|
5
|
Ø Menimbang endapan yang terbentuk
|
Ø Fraksi I : 59,8 gram
Ø Fraksi II : 57,5 gram
|
VII.
PERHITUNGAN
Ø Gelas kimia I (fraksi I ) :
Diketahui: - Berat gelas kosong (m1) = 190,85
gram
- Filtrat = 260 mL
- Berat endapan + gelas (m2) = 250,65 gram
Dicari : a.Volume aseton yang diperlukan (V
aseton) = . . . . ?
b. Berat endapan = . . . . .?
Jawab :
a. V aseton = 30/100 x V filtrat = 30/100 x 260 mL = 78 mL
b. Massa (endapan + gelas kimia) = 250,65 gram
massa endapan I (e 1);
massa e 1= massa(endapan + gelas) – massa gelas kosong
= 250,65gram – 190,85 gram
= 59,8 gram.
Ø Gelas kimia II (fraksi II ) :
Diketahui: - Berat gelas kosong (m1) = 190,85
gram
- Filtrat = 250 mL
- Berat endapan + gelas (m2) = 248,35 gram
Dicari :
a. Volume aseton yang diperlukan (V aseton) = . . . . ?
b. Berat endapan = . . . . .?
Jawab
: a. V aseton = 30/100 x V filtrat =
30/100 x 250 mL = 75 mL
b. Massa (endapan + gelas kimia) = 250,65
gram
massa
endapan I (e II);
massa eII = massa(endapan + gelas) – massa gelas kosong
= 248,35gram – 190,85 gram
= 57,5 gram.
VIII.
PEMBAHASAN
Praktikum ini
bertujuan untuk mengisolasi enzim bromelain dari buah nenas.
Salah satu teknik isolasi enzim bromelain adalah dengan
menggunakan aseton. Proses yang dilakukan dalam percobaan ini adalah : Pertama yang dilakukan adalah menghaluskan nenas sampai lembut dengan blender.
Yang diambil dari nenas ini adalah daging buah dan batang nenasnya. Karena pada
bagian-bagian ini banyak terdapat enzim bromelain.Pada proses ini harus di gunakan seminimal mungkin air,
karena akan mempengaruhi jumlah enzim yang diperoleh, dan
harus digunakan air dingin sebab suhu tinggi dapat merusak enzim.Kemudian setelah dihaluskan dilakukan penyaringan dengan
menggunakan serbet. Penyaringan
dimaksud untuk memisahkan ampas dan filtrat. Filtrat ini yang digunakan untuk
proses isolasi enzim. Filtrat dari penyaringan tidak dapat langsung digunakan
namun arus didiamkan selama 15 menit. Kemudian menghitung banyaknya aseton yang diperlukan untuk mendapatkan
enzim bromelain dari filtrat nenas. Dari hasil perhitungan, aseton yang
diperlukan pada gelas kimia I dan gelas kimia II adalah 78 mL dan 75 mL dengan
filtrat nenas sebanyak 260 mL dan 250 mL.Setelah perhitungan aseton,
filtrat yang di diamkan kemudian ditambahkan dengan aseton hasil perhitungan.
Kemudian campuran didiamkan selama 24 jam dalam keadaan tertutup agar tidak
terkontaminasi zat-zat lain dalam proses pengendapan enzim bromelain.
Setelah 24 jam, terdapat
endapan yang kemudian dipisahkan dari larutannya. Setelah ditimbang dan
dikurangi berat gelas kimia kosong, dari hasil perhitungan diperoleh berat
endapan masing-masing gelas kimia adalah Fraksi I : 59,8 gram dan Fraksi II :
57,5 gram. Endapan yang terbentuk berwarna kuning. Endapan inilah yang disebut
enzim bromelain.
Setelah yang diketahui bahwa aktivitas enzim
bromelain dipengaruhi oleh beberapa inhibitornya seperti DIPF
(diisopropilfosfoflouridat). Oleh karena itu bromelain adalah suatu protease
sulfihidril (-SH) yang sudah menjadi tidak aktif disebabkan karena terbentuknya
ikatan disulfida antara enzim-enzim.
Jika sebagian contoh inhibitor dalam hal ini
adalah molekul iodoasetamida yang dapat bereaksi dengan gugus (-SH), misalnya
pada enzim bromelain maka reaksi yang terjadi adalah:
-SH + [CH2COCH2] -----> enzim – S – CH2CONH + HI
Reaksi ini berlangsung reversibel sehingga
menghasilkan produk reaksi dengan sempurna.
Inhibitor lain adalah DIPF, inhibitor ini termasuk
senyawa fosfor organik yang bersifat racun, karena dapat berkaitan dengan
asetil kolin esterase yang terdapat dan berfungsi pada sistem syaraf pusat.
Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Dengan terbentuknya enzim ini maka enzim tidak dapat
berfungsi sebagai mana mestinya. Ester yang terbentuk bersifat stabil dan tidak
mudah terhidrolisis.
X. KESIMPULAN
1)
Enzim
bromelain banyak terdapat pada buah nenas.
2)
Salah
satu teknik isolasi enzim bromelain adalah dengan menggunakan aseton.
3)
Dari
hasil perhitungan diperoleh berat endapan masing-masing gelas kimia adalah
Fraksi I : 59,8 gram dan Fraksi II : 57,5 gram
XI.
LAMPIRAN
Fotocopi Laporan
Sementara
Foto Hasil praktikum
XII.
DAFTAR PUSTAKA
·
Ciptadi.
2011. Penuntun praktikum Biokimia.
Penerbit : Universitan palangkaraya.
·
Kusnawidjaya, Kurnia. 1983. Biokimia. Penerbit Alumni : Bandung
·
Martoharsono, Soeharsono. 1975. Biokimia. Gadjah Mada University Press.:
YogyakartaLihat Lainnya : Praktikum Kimia
Artikel Terkait Lainnya :
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT CERIA PADA ARTIKEL INI
Judul: ISOLASI ENZIM BROMELAIN - PRAKTIKUM BIOKIMIA
Ditulis oleh Ery || Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat ceria. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini dengan segala rasa hormat harap menyertakan link dofollow ke https://pemula-awaliharimu.blogspot.com/2012/11/isolasi-enzim-bromelain-praktikumu.html?m=0. Sekali lagi Terima kasih sudah berkenan membaca artikel ini. Ditulis oleh Ery || Rating Blog 5 dari 5
URL |
Code For Forum |
HTML Code |
Wonderful blog! I found it while surfing around on Yahoo News.
BalasHapusDo you have any tips on how to get listed in Yahoo News? I've been trying for a while but I never seem to get there! Appreciate it
Visit my website - Private Krankenversicherung Beratung
makasih gan infonya dan salam sukses
BalasHapussalam sukses mas
BalasHapus